Hukum Seputar
Puasa Syawal
Ahad, 22 Oktober
2006
Penulis:
Fadlilatu As Syaikh Al'Allamah Al Faqih Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Rahimahullah
Soal 5 : Apakah
puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal harus dilakukan secara langsung setelah
'iedul fitri atau tidak ? Apakah harus berturut turut atau tidak
?
Jawab : Yang
demikian tidak harus dilakukan secara langsung setelah 'ied, boleh dilakukan 2
atau 3 hari setelahnya. Demikian juga tidak harus berturut-turut, boleh
dilakukan secara terpisah, yang demikian sesuai kemudahan tiap-tiap muslim dalam
melakukannya. (Fatwa Lajnah Da'imah no. 3475 ,Ketua Lajnah Syaikh bin
Baz)
Soal 6 : Istriku
hamil di bulan Ramadhan. Aku juga mengeluarkan zakat untuk janinnya .
Qodarullah, beberapa hari setelah 'ied istriku melahirkan bayi kembar 2, apakah
aku wajib untuk mengeluarkan zakat untuk janin yang kedua ?
Jawab : Tidak
wajib bagimu untuk mengeluarkan zakat pada janin yang kedua yang sebelumnya
engkau hanya mengeluarkan zakat untuk satu janin ( Fatwa Lajnah Da'imah
no.10816, Ketua Lajnah Syaikh bin Baz)
(Diterjemahkan
oleh Al Ustadz Abu ‘Isa Nurwahid dari Fataawa Lajnah ad Da’imah, Syarhul Mumthi’
Ibnu Utsaimin, Fataawa wa Rasaail Ibnu Utsaimin, dan Majmu’Fataawa Syaikh Shalih
Fauzan)
Sumber : Buletin
Da'wah Al-Atsary, Semarang. Edisi 18 / 1427 H
Dikirim via email
oleh Al-Akh Dadik
0 komentar:
Posting Komentar